Beberapa orang sering merasa tidak percaya diri untuk menulis sesuatu. Padahal orang itu mungkin harus menulis sesuatu, misalnya karena tuntutan pekerjaan atau memang kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Nah, Teman GaPa, ternyata ada beberapa alasan yang membuat seseorang tidak percaya diri/ pede untuk menulis. Berikut lima alasan yang sering dikemukakan para penulis pemula.
- Merasa apa yang ditulisnya itu biasa
Seseorang mungkin berpikir bahwa hal yang akan ditulisnya itu merupakan hal yang sangat biasa. Di kelas menulis divisi Pelatihan Galuh Patria, mentor kami menemukan alasan ini menjadi alasan yang paling sering diajukan peserta. Memang sih, ada anggapan bahwa di dunia ini tidak ada sesuatu yang benar-benar baru. Tapi bukan berarti semua hal yang akan kita tulis itu adalah hal yang benar-benar biasa.
Nah, supaya tulisan yang kita hasilkan itu nggak terjebak pada tulisan biasa, Teman GaPa bisa mencoba menambah referensi dan memperkuat pengamatan. Bisa juga melakukan brainstorming dengan teman dekat. Tujuannya tentu untuk memperkaya perspektif kita. Hasilnya, tulisan kita pasti akan berbeda.
- Hasil menulis/ tulisannya tidak ada gunanya atau takut salah
Alasan kedua yang juga umum diajukan adalah adanya perasaan atau dugaan bahwa tulisan yang akan dihasilkan itu tidak ada gunanya. Ada juga yang sebelum menulis sudah punya perasaan atau ketakutan bahwa tulisan yang dihasilkan nantinya memiliki kesalahan.
Gimana tuh caranya menghindarinya? Teman GaPa perlu melakukan riset. Riset di sini sih nggak harus riset yang ribet ya. Mencari tulisan dengan tema sejenis akan membuat Teman GaPa tahu bahwa tulisan itu benar atau salah. Di sisi lain, tulisan yang berdasarkan fakta/ kejadian faktual dan didasarkan teori yang mendukung juga akan terhindar dari kesalahan tersebut.
Seandainya tetap terjadi kesalahan atau perbedaan perspektif, Teman GaPa memang mesti siap untuk menerima kritik dan saran. Sebab, dunia ini ‘kan dinamis, Teman GaPa. Apa yang menjadi kebenaran di saat ini, belum tentu menjadi kebenaran di waktu yang lain. Yha, kaan?!
Oh ya, dengan banyak membaca tulisan bertopik sejenis, Teman GaPa akan tahu bahwa ide tulisan itu memang diperlukan atau tidak. Mikirnya gini deh, kalau sesuatu itu tidak penting, pastinya tidak akan dibicarakan terus menerus, ‘kan? Yuk, semangat mencermati tulisan lain dengan tema/ topik sejenis yang akan Teman GaPa tulis.
- Tidak fokus
Menulis memang sering membutuhkan waktu khusus. Teman GaPa perlu meluangkan waktu dan mempersiapkan diri dengan baik. Sebab, saat tertentu, Teman GaPa bisa saja jadi tidak fokus saat menulis. Misalnya, saat riset tulisan terdahulu, eh malah jadinya scroll sosmed deh. Akhirnya, waktu terbuang karena tidak fokus.
Trus gimana caranya supaya Teman GaPa bisa lebih fokus saat menulis? Teman GaPa bisa membuat kebiasaan kerja yang positif. Misalnya, dalam waktu sekian jam, Teman GaPa hanya fokus menulis dan menjauhkan ponsel. Cara lain tinggal disesuaikan dengan kebiasaan Teman GaPa ya, misalnya mendengarkan musik sambil menulis.
- Kebiasaan menunda-nunda
Hmmm, ini mah memang kebiasaan yang buruk ya, Teman GaPa. Kadang kita dengan sengaja atau tidak sengaja menunda menyelesaikan sesuatu. Eh, tahu-tahu kerjaan menumpuk dan kita jadi stress sendiri deh.
Kebiasaan menunda-nunda juga nggak bagus untuk menulis lho, Teman GaPa. Kita bisa aja jadi lupa apa saja yang mau dijabarkan dalam tulisan. Akhirnya kita mengalami masa ketika kita bingung menghubungkan tulisan yang belum jadi dengan apa yang harus dituliskan.
Nah, Teman GaPa bisa mengantisipasi kebiasaan ini dengan belajar mendisiplinkan diri ya. Buat daftar kerjaan dan tenggat waktunya. Jangan lupa tulis kerangka tulisan jika Teman GaPa untuk mengantisipasi saat menulis harus terjeda. Tujuannya agar Teman GaPa lebih mudah mengingat kembali hal yang akan dijabarkan dalam tulisan.
- Merasa tidak bisa
Beberapa orang merasa tidak bisa menulis. Padahal rasanya seperti punya banyak ide, merasa mau untuk menulis, tapi … ternyata tidak bisa. Waduuuh.
Hmmm, memang tidak bisa dimungkiri bahwa menulis itu tentang keterampilan. Artinya, Teman GaPa memang harus berlatih terus menerus agar bisa terampil menulis.
Luangkan waktu untuk membaca untuk memperkaya referensi Teman GaPa. Jangan lupa luangkan waktu khusus juga untuk menulis. Kadang, kita memang tidak bisa langsung menyelesaikan sebuah tulisan kan? Tapi, setidaknya, dengan rutin menulis, Teman GaPa akan semakin terlatih.
Nah, gimana Teman GaPa? Siap untuk mendobrak rasa tidak pede-mu dalam menulis?
Galuh Patria telah menerbitkan banyak buku fiksi dan non fiksi lho. Teman GaPa bisa memanfaatkannya untuk memperkaya pengetahuan Teman GaPa. Jangan lupa setelah itu luangkan waktu untuk menulis yaaa. Kalau tulisannya sudah jadi dan ingin diterbitkan jadi buku, Teman GaPa bisa kontak Kak GaPa untuk proses penerbitan di Galuh Patria. Ciayooo![]
Penulis: Katarina Retno Triwidayati