Pernah nggak sih kamu merasa ragu akan nasib tulisanmu? Pernah nggak mikir-mikir novel yang sudah ditulis itu memang udah siap untuk diterbitkan atau belum? Apakah naskah itu memang sudah layak diterbitkan dalam bentuk buku?
Sebenarnya ada beberapa petunjuk yang bisa membantumu mengidentifikasi siap tidaknya suatu naskah diterbitkan. Berikut lima petunjuk naskah novelmu siap diterbitkan menjadi buku perdana.
- Cerita Sudah Selesai Ditulis atau Sudah Tamat
Hal pertama yang bisa menjadi petunjuk bahwa novelmu sudah layak diterbitkan adalah adanya kata tamat di akhir novel tersebut. Cerita yang belum berakhir memang belum bisa dipublikasikan dalam bentuk buku ya gais. Jadi, pastikan kata tamat itu tidak sekadar ada, tapi juga cerita yang ditulis memang sudah berakhir.
- Mendapat Respon Positif dari Pembaca Pertama
Seorang penulis disarankan memiliki pembaca pertama. Pembaca pertama mendapat kesempatan membaca karyamu bahkan sebelum disentuh oleh pihak lain seperti editor. Pembaca pertama yang jujur akan memberimu komentar dan masukan yang membangun.
Jika pembaca pertamamu memberi respon positif, ini bisa jadi salah satu tanda bahwa naskahmu siap dikirim ke penerbit. Kalau masih kurang yakin dengan pendapatnya, kamu bisa minta tolong pembaca kedua yang memang bisa kamu percayai. Jika komentarnya juga positif, inilah saatnya kamu mencari penerbit yang tepat.
- Tanggapann Oke atas Spoiler Tulisan di Sosmed
Komentar positif dari pembaca pertama bisa saja tidak membuatmu serta merta yakin. Kamu bisa coba memberi bocoran tipis-tipis pada khalayak yang lebih luas. Gunakan sosial mediamu untuk spoiler bakal novelmu. Tentu saja kamu tidak perlu menulis keseluruhan atau membocorkan isi ceritamu. Tujuannya agar orang yang membaca jadi penasaran dan menunggu-nunggu terbitnya novel itu.
Bangun interaksi yang dengan friendlist atau followers-mu. Ini penting untuk penjualan bukumu kelak, baik dengan sistem penerbitan biasa maupun dengan menggunakan print on demand (PoD).
Penting juga untuk kamu ingat bahwa komentar negatif dari satu dua orang tidak berarti tulisanmu buruk. Berpikir bahwa sebuah tulisan itu gagal hanya karena komentar negatif akan mempengaruhi mood menulismu selanjutnya. Amati komentar itu, bisa jadi itu adalah temuan kesalahan yang ada dalam ceritamu. Gunakan hal itu sebagai masukan untuk memperbaiki bakal novelmu.
- Sudah Menemukan Penerbit yang Tepat
Kadangkala penerbit bergerak aktif mencari penulis, lho. Jika dirimu termasuk orang yang aktif memanfaatkan sosial media, bukan tidak mungkin penerbit melirikmu dan memberi tawaran penerbitan yang spesial.
Meski begitu, kamu bisa mencermati tawaran penerbitan dari berbagai penerbit. Kamu bisa membandingkan, melihat terbitan terdahulu, dan bertanya pada teman yang telah lebih dulu menulis dan menerbitkan buku.
Kalau sudah merasa menemukan penerbit yang tepat, kamu bisa mulai berdiskusi tentang penerbitan novel perdanamu. Pastikan kamu memahami hal-hal teknis dan menanyakan hal yang masih kurang jelas untuk meminimalkan salah paham.
Oh ya gais, Galuh Patria merupakan salah satu penerbit yang terbuka banget untuk menerbitkan naskah baik dengan sistem royalti maupun PoD. Kami juga menyediakan paket-paket penerbitan, layanan penerbitan yang dilakukan oleh tim profesional kami, dan telah berpengalaman menerbitkan buku-buku fiksi dan non fiksi. Kamu bisa kontak Kak GaPa di 0822-6555-0883 untuk informasi lebih lanjut.
- Selesai Diskusi Intens dengan Editor
Setelah menemukan penerbit yang tepat, kamu bisa mulai berdiskusi intens dengan editor. Perhatikan kritik dan saran dari editor. Kamu boleh menyanggah pendapat editor, meski tidak berarti kamu jadi keras kepala ya gais. Jika proses ini sudah selesai, maka calon novel perdanamu siap untuk tahap selanjutnya. Tak lama lagi kamu bisa mendekap ‘anak pertama’mu. Woaaah, selamaaattt.
Nah, gimana nih gais? Udah menemukan lima petunjuk itu belum di calon novelmu? Kalau sudah, tunggu apa lagi, kirim naskahmu ke penerbitgaluhpatria@gmail.com dan cermati kelengkapan syaratnya yaaa.[]
Penulis: Katarina Retno